A. Keanekaragaman
Makhluk Hidup
Perbedaan makhluk hidup disebabkan
bentuk tubuh, susunan tubuh, dan kebiasaan bertingkah lauku yang berbeda.
Perbedaan-perbedaan tersebut mengakibatkan makhluk hidup beraneka ragam.
Makhluk hidup yang beraneka ragam dapat dikelompokan berdasarkan kesamaanya.
Dasar pikirkanlah dan bandingkanlah dengan pengalaman kita sehari-hari. Apakah
kucing dan anjing dapat kawin dan mengahsilakan keturunan? Jawabannya tentu
tidak. Akan tetapi, jika anjing dikawinkan dengan sesama anjing maka dapat
menghasilkan anak anjing.
Makhluk hidup atau individu sejenis
digolongkan dalam satu spesies. Kelompok manusia yang merupakan satu spesies
disebut Homo sapeiens. Perbedaan yang dijumpai dalam satu spesies tertentu
disebut variasi. Variasi didunia ini tentu sangat banyak.
B.
Organisasi Kehidupan
1.
Sel
Sel berasal dari kata cella, yang artinya rongga
kecil. Sel merupakan unit terkecil dari kehidupan yang menyusun tubuh makhluk
hidup. Ukuran sel sangat kecil atau mikroskopis, sehingga untuk
melihatnya harus menggunakan alat yang disebut mikroskop. Sel tersusun
atas membran sel, sitoplasma dan organel-organel.
Bentuk dan ukuran
sel beraneka ragam. Bentuk sel ada yang bulat, bulat panjang, memanjang,
berbentuk segi lima, segi enam, pipih/ berbulu. Pada umumnya makhluk hidup yang
beraneka ragam memiliki struktur sel yang hampir sama, yaitu
tersusun atas membran sel dan protoplasma. Protoplasma tersusun
atas cairan sel (sitoplasma) dan organel-organel. Organel adalah alat-alat di
dalam sel yang mempunyai fungsi khusus. Contoh organel adalah inti sel,
mitokondria, plastida, lisosom, dan retikulum endoplasma. Organel tidak bisa
diamati dengan jelas jika menggunakan mikroskop cahaya.
2.
Jaringan
Jaringan adalah
sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan hanya
dimiliki oleh makhluk hidup bersel banyak (multiseluler). Pada perkembangbiakan
secara kawin terjadi percampuran antara sel ovum dan sperma membentuk satu sel
zigot.
3.
Organ
Organ adalah alat
tubuh yang memiliki fungsi khusus. Pada manusis misalnya, terdapat organ
penglihat, pembau, pencernaan makanan, peredaran darah, dan pengeluaran. Organ
tersususn atas jaringan-jaringan. Jadi, sekumpulan jaringan bekerja membentuk
organ tubuh. Misalnya, organ sirkulsi tersususn atas jaringan otot lurik, otot
jantung, otot polos, saraf, dan jaringan ikat.
Organ pada
tumbuhan misalnya akar, batang, daun, bunga, dan, buah. Akar merupakan organ
yang penting untuk menegakkan tubuh tumbuhan dan menghisap air serta mineral
dari dal tanah. Jaringan-jaringan penyusun akar dikotil contohnya antara lain
epidermis, parenkima, xilem,floem, empulur, dan kambium.
4.
System Organ
Beberapa macam organ yang terangkai
dan mempunyai fungsi tertentu disebut sistem organ. Organ tidak dapat berdiri
sendiri. Untuk menjalankan fungsinya, organ bekerja sama dengan orang lainnya.
Sebagai contoh, untuk berfotosintesis, daun memerlukan bantuan organ akar dan
batang. Sistem organ transportasi pada manusia memerlukan kerja sama antara
organ jantung dan pembuluh darah, organ paru-paru, hati, ginjal, dan kulit.
5. Organisme
Bermacam-macam organ dan sistem organ akan membantuk suatu
organisme atau makhluk hidup. Oleh karena itulah, makhluk hidup biasa jiga di
sebut dengan istilah organisme. Agar organisme dapat melakukan kegiatan
hidupnya, organ-organ hidupnya harus lengkap dan bekerja dengan baik.
Organ-organ itu misalnya organ pernafasan, pencernaan, pengangkutan,
penglihatan, pendengaran, saraf, dan perkembangbiakan. Jika salah satu organ
terganggu, maka kerja organ yang lainnya juga terganggu. Sebagai contoh, jika
mengalami gangguan pada ginjal, urin tidak dapat disaring secara sempurna.
Akibatnya zat-zat sisa dalam urin yang seharusnya dibuang mengalir lagi
keseluruh tubuh melalui peredaran darah. Zat-zat sisa tersebut akan meracuni sel-sel
tubuh. Orang yang demikian dikenal sebagai penderita gagal ginjal. Jadi, jika
salah satu organ terganggu, orang akan mengalami gangguan kesehatan.
6. Populasi
Populasi
adalah kumpulan individu yang sejenis, yang terdapat pada daerah tertentu.
Misalnya: populasi sapi, populasi kambing, populasi rusa, dll. Populasi
mempunyai kemungkinan untuk berinteraksi. Interaksi ini terlihat dalam bentuk
kompetisi untuk mempertahankan diri atau kerjasama untuk mempertahankan jenis.
Berdasarkan aliran energi yang digunakan dalam setiap komunitas, maka setiap
populasi dapat digolongkan kedalam salah satu kelompok berikut ini:
a. Produsen,
yaitu jenis makhluk hidup berhijau daun yang dapat mengubah energi surya
menjadi energi kimia dalam jaringannya.
b. Konsumen pertama, biasanya disebut
juga herbivor, yaitu organisme pemakan tumbuhan.
c. Konsumen
kedua, karnivor, ciri organisme pemakan herbivor.
d. Konsumen
ketiga, yaitu karnivor pemakan karnivor lainnya. Namun ada organisme yang
secara fungsional termasuk konsumen pertama, kedua dan ketiga misalnya adalah
manusia.
e. Parasit, yaitu orgaisme yang
makanannya adalah makanan yang telah dicerna oleh organisme lain di tempat dia
hidup.
f.
Pemakan
bangkai, ialah hewan-hewan yang hidup dari kotoran (faeces) atau tubuh
organisme mati yang sudah membusuk.
g. Pengurai, ialah cendawan, bakteri
dan mikroba yang menguraikan organisme mati atau sampah organik dan melepaskan
zat kimia serta panas ke dalam lingkungannya untuk diseerap kembali oleh
tumbuhan hidup
7.
Komunitas
Komunitas adalah
kumpulan beberapa kelompok organisme yang hidup pada suatu tempat secara
bersamaan. Contohnya: komunitas perairan air tawar, disana terdapat populasi
tumbuhan air, populasi kutu air, kura-kura dan lain-lain.
8. Komunitas
Ekosistem adalah
unsur-unsur yang berada di suatu daerah tertentu berhubungan dan saling
mempengaruhi lingkungan fisik sehingga terjadi aliran energi dan materi yang
terjadi dalam suatu sistem. Ekosistem dapat dilihat sebagai hasil saling
mempengaruhi antara komponen abiotik dan komonen biotik dalam pengubahan energi
dan materi, karena ekosistem meliputi orgainsme (biotik) dan lingkungan tak
hidup (abiotik).
C. Pengertian
Klasfikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi
adalah cara para ilmuwan untuk mengelompokkan makhluk hidup. Dasar untuk
mengelompokkan makhluk hidup adalah dengan melihat dari persamaan dan perbedaan
ciri-ciri dan sifat makhluk hidup, yang meliputi ciri morfologis, anatomis,
biokimia, dan reproduksinya. Pengelompokan makhluk hidup yang sudah menggunakan
aturan tertentu disebut sistematika.
Klasifikasi
dapat berfungsi sebagai alat untuk mempelajari keanekaragaman hayati. Tujuan
dari klasifikasi adalah sebagai berikut.
a. menyederhanakan objek studi agar mudah dipelajari;
b. mendeskripsikan
ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis;
c. mengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan persamaan ciricirinya;
d. mengetahui hubungan
kekerabatan dan sejarah evolusinya.
Adanya klasifikasi makhluk hidup mempunyai
manfaat sangat besar yang langsung dapat dirasakan manusia, yaitu sebagai berikut:
a.
Pengklasifikasian melalui pengelompokkan dapat memudahkan dalam
mempelajari organisme yang beraneka ragam.
b.
Klasifikasi dapat digunakan untuk melihat hubungan tingkat
kekerabatan antara organisme satu dengan lainnya.
D. Klasifkasi
Makhluk Hidup
Klasifikasi
dilakukan berdasarkan kesamaan morfologi, anatomi, fisiologi, dan cara
perkembangbiakannya. Dengan klasifikasi akan terbentuk kelompok-kelompok
makhluk hidup yang disebut takson. Setelah diklasifikasikan, suatu makhluk
hidup diberi nama berdasarkan kelompok yang dimilikinya. Sistem tata nama yang
dipakai saat ini adalah sistem tata nama biner yang disebut binomial
nomenclature yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus yang dijuluki Bapak
Taksonomi.
Pemberian nama
ilmiah makhluk hidup menggunakan bahasa Latin, dan terdiri dari dua kata yang
menunjukkan nama genus dan spesies. Huruf pertama pada kata pertama ditulis
kapital atau huruf besar, dan pada kata kedua ditulis dengan huruf kecil. Kedua
kata ini ditulis mir ing. Contohnya: Oryza sativa (padi) dan Gnetum
gnemon (melinjo).
Jika nama makhluk
hidup lebih dari dua kata, maka kata kedua harus disatukan atau diberi tanda
penghubung dan ditulis miring. Contohnya, kembang sepatu bisa ditulis Hibiscus
rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis. Berdasarkan taksonomi yang
dikembangkan Linnaeus, dunia tumbuhan dan hewan dibagi menjadi beberapa takson,
yaitu kingdom ( k erajaan), filum (keluarga besar), class (kelas), ordo
(bangsa), family (suku), genus (marga), dan spesies (jenis). Urutan dari
kingdom ke spesies berdasarkan persamaan ciri-ciri yang paling umum, kemudian
makin ke bawah persamaan ciri-ciri makin khusus dan perbedaan makin kecil.
Pada 1969, ilmuwan
Biologi R. H. Whittaker, membagi makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu
kingdom monera, protista, fungi, plantae, dan ani malia. Sistem ini banyak
digunakan para ilmuwan biologi. Pembagian lima kingdom ini didasarkan pada
susunan sel dan cara hidup dalam pemenuhan kebutuhan makanan. Klasifikasi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Monera
Ciri-ciri monera adalah
uniseluler (bersel tunggal), sel prokariotik (tidak memiliki membran inti), dan
memiliki reproduksi secara aseksual. Contoh dari monera:
a.
Bakteri
Bakteri
memiliki sel uniseluler dan prokariotik. Umumnya tidak memiliki klorofil,
namun ada yang memiliki klorofil sehingga dapat mela-kukan fotosintesis. Ukuran
bakteri sangat kecil, hanya beberapa mikron.
b.
Ganggang
hijau biru (Cyanobacteria)
Cyanobacteria
ti dak semuanya bersel satu (uniseluler). Cyanobacteria memiliki klorofil
sehingga mampu berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Tempat hidup
Cyanobacteria di danau, laut, sungai, rawa, batu, tanah, di air dengan suhu
yang tinggi, maupun di air dengan tingkat keasaman tinggi (pH = 4). Contohnya,
Spirulina (dapat digunakan sebagai sumber makanan yang kaya protein).
2. Potista
Ciri-ciri protista
a dalah eukariotik (mempunyai membran inti), uniseluler atau multiseluler
(bersel banyak), dan autotrof atau heterotrof.
a.
Protista
yang memliki ciri-ciri seperti hewan (Protozoa). Berikut ini yang termasuk protista
yang memiliki ciri seperti hewan (protozoa).
·
Rhizopoda
Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan menggunakan kaki semu atau pseupodia.
Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh:
Entamoeba histolityca (penyebab disentri).
·
Flagellata
Flagellata bergerak menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut,
air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh: Trypanosoma evansi (penyebab
penyakit surra pada hewan ternak).
·
Cilliata
Cilliata hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut getar
silia. Contoh: Paramecium caudatum.
·
Sporozoa
Spor ozoa tidak memiliki alat gerak, dan semua jenis sporozoa hidup
sebagai parasit. Contoh: Plasmodium (penyebab malaria).
b.
Protista
yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan (ganggang/ algae). Berikut ini adalah yang termasuk
protista yang memiliki ciri-ciri seper ti tumbuhan (ganggang/algae).
·
Euglenophyta Cirinya adalah uniseluler, tidak
memiliki dinding sel, mempunyai klorofil sehingga mampu berfotosintesis, dan
memiliki flagel. Contoh: Euglena.
·
Phyrophyta.
Sebagian beesar Phyrophyta adalah Dinoflagellata, yang hidup di air laut, tapi
ada juga yang hidup di air tawar, uniseluler, memiliki dinding sel, dan mampu
bergerak secara aktif. Contoh Ceratium.
c.
Protista yang memiliki cirri-ciri
seperti jamur (Fungi). Berikut yang termasuk protista yang memiliki
cirri-ciri seperti jamur (fungi):
·
Myxomycota (jamur lendir) Dalam siklus
hidupnya, Myxomycota menghasilkan sel-sel yang hidup bebas yang berbentuk
seperti amoeboid. Bila kekurangan makanan, sel-sel bebas ini membentuk massa
yang berlendir. Selain itu, dapat pula membentuk spora bila keadaan kering. Contoh:
Physarium.
·
Oomycota (jamur air) Oomycota hidup bebas,
makanan diperolehnya dari sisa-sisa tumbuhan di danau atau kolam, dan
reproduksi secara seksual dan aseksual. Secara seksual menghasilkan hifa.
Sedangkan, secara aseksual menghasilkan zoospora, yaitu spora yang mempunyai
dua flagel yang da pat tumbuh menjadi hifa baru. Contoh: Saprolegnia (menempel
pada tubuh ikan sebagai parasit).
3. Fungi
Ciri-ciri adalah eukariot, memiliki dinding sel, tidak
memiliki klorofil 1, unieluler atau multi seluler, hidup heterotrof (sporofit,
parasit, dan manual). Fungi hidup di tempat-tempat lembab, air laut, air tawar,
di tempat yang asam dan bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak (1
ichenes). Reproduksi secara aseksual menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi.
Sedangkan, secara seksual dengan zigospora, askospora, dan basidospora. Berikut
ini termasuk kedalam Fungi:
a.
Zigomycota.
Ciri-cirinya
adalah:
·
Mempunyai hifa yang tidak bersekat.
·
Reproduksi
secara aseksual dengan zigosporangium dan secara aseksual dengan spora.
·
Hidup
sebagai saprofit pada makanan, tanah, sisa-sisa tumbuhan atau hewan, ada juga
yang hidup sebagai parasit. Contohnya, Rhyzopus Oryzae.
b.
Azcomycota.
Ciri-cirinya adalah :
·
Uniseluler
atau multi seluler(sebagian besar)
·
Mempunyai
hifa yang berekat-sekat.
·
Ada
yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak.
·
Reproduksi
aseksual dengan konidia dan tunas. Sedangkan, secara aseksual dengan
konidispora.
·
Hidup
sebagai saprofit pada tanah, sisa-sisa organism, ada yang sebagai parasit pada
hewan atau manusia.
c.
Basidiomycota. Ciri-cirinya adalah
·
Multi
seluler
·
Hifa
bersekat.
·
Ada
yang berbentuk tubuh buah dan ada yang tidak.
·
Umumnya
hidup saprofit pada sisa-sisa organism, ada yang parasit pada tumbuhan atau
pada manusia.
·
Reproduksi
aseksual dengan membentuk kondiospora, secara seksualnya denga menghasilkan
bisidiospora.
d.
Deueromycota
disebut juga jamur
tak sempurna karena reproduksi seksualnya belum diketahui.
4.
Plantae
Kingdom plantae
atau tumbuhan adalah istilah untuk organisme yang memiliki ciri
eukariotik dan multiseluler. Selain itu, organisme ini mampu melakukan
fotosintesis untuk menghasilkan makanan karena memiliki klorofil.Berdasarkan
berkas pembuluh, plantae dibagi kedalam dua kelom pok (divisi), yaitu
Thallophyta dan Tracheophyta.
a. Thallophyta
Thallophyta mempunyai bagian tubuh
yang sederhana, tidak mempunyai pembuluh angkut, akar, batang, dan daun sejati.
Berikut ini yang termasuk Thallophyta.
1.
Algae
(ganggang) Algae banyak tumbuh di
tempat basah, multiseluler, dapat benang atau berkoloni, memiliki klorofil
sehingga mampu melakukan fotosintesis. Tapi, ada juga yang memiliki
pigmen lain. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi. Sedangkan secara
seksual dengan fertilisasi antara gamet jantan dan betina.
Algae dibedakan atas 4 kelompok, yaitu: Chloropyta (alga hijau), Chrysophyta
(alga keemasan), Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).
2.
Bryophyta (Lumut) Bryophyta hidup di
tempat-tempat yang lembap, mempunyai bagian-bagian tubuh yang menyerupai daun,
batang dan akar, mampu melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam
masa hidupnya me ngalami pergiliran keturunan (metagenesis) yang menghasilkan
generasi penghasil gamet (gametofit) dan generasi penghasil spora (sporofit).
Spora dihasilkan oleh sporogonium. Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
·
Hepaticeae (Lumut hati) Tumbuh secara
horisontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan menjadi lumut hati jantan dan
betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara seksual dengan gametofit.
Contoh: Marchantia.
·
.Musci
(Lumut daun) Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup di
tempat-tempat basah, berkelompok. Contoh: Sphagnum fimbriatun, Mnium.
b.
Tracophyta
Tumbuhan ya ng
memiliki pembuluh angkut memiliki bagian-bagian tubuh yang terdiri dari akar,
batang, dan daun sejati. Akar memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air
dan zat-zat mineral. Batang berfungsi sebagai alat transportasi dan pernapasan.
Daun berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis. Yang termasuk ke dalam
Tracheophyta adalah:
a.
Pterydophyta Mempunyai daun, batang, dan akar
sejati, tidak berbunga. Akarnya berbentuk serabut, berfungsi untuk menyerap air
dan zat makanan. Pt erydophyta telah memiliki pembuluh angkut (xilem) dan
(floem), dan mengalami metagenesis, seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta dikelompokkan
menjadi 4 divisio, yaitu: Psilophyta (paku purba), Lycophyta (paku kawat),
Sphenophyta (paku ekor kuda), dan Pterophyta (paku sejati).
b.
Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Tumbuhan yang
memiliki daun, batang, akar, dan bunga sebagai alat reproduksi dan menghasilkan
biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet jantan disebut benangsari dan yang
menghasilkan gamet betina disebut putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan
biji. Di dalam biji terdapat embrio/lembaga (calon tumbuhan baru).Spermatophyta
dibagi menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu:
·
Gymnospermae
(tumbuhan biji terbuka) Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya.
Biji tidak terbungkus daun buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk k
erucut yang disebut strobilus. Terdapat strobilus jantan dan strobilus betina.
Gymnospermae terbagi menjadi 4 kelas, yaitu: – Cyadinae, contoh: Cycas rumphii
(pakis haji). – Coniferae, contoh: Agathis alba (damar). – Gnetinae, contoh:
Gnetum gnemon (melinjo). – Ginkyonae, contoh: Ginkgo biloba.
·
Angiospermae
(Tumbuhan biji tertutup) Angiospermae memiliki bunga sejati sebagai alat
reproduksi. Bakal biji diselubungi daun buah. Bunga-bunga pada Angiospermae ada
yang lengkap maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila memiliki kelopak bunga,
mahkota bunga, putik, dan benangsari. Biji terbungkus bakal buah. Setelah
terjadi pembuahan, biji berkembang sehingga mengandung kandung lembaga (embrio)
dan endosperma (cadangan makanan). Angiospermae dibagi menjadi dua kelas,
berdasarkan keping daun lembaga, yaitu dikotil dan monokotil.
5.
Animalia
Animalia atau
hewan merupakan organisme multiseluler, bersifat heterotrof, organisme yang
aktif. Kingdom animalia dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya
tulang belakang, yaitu:
a.
Avertebrata
Avertebrata merupakan kelompok hewan
yang tidak memiliki tulang belakang. Avertebrata terdiri dari 8 filum, yaitu:
1. Porifera (hewan berpori) Porifera merupakan
kelompok hewan multiseluler yang paling sederhana, tubuh berpori-pori, sebagian
besar hidup di air laut, tapi ada juga yang hidup di air tawar. Tubuhnya
berbentuk seperti bunga pada umumnya. Contoh: Niphates digitalis, Clathrina.
2. Coelenterata (Hewan berongga) Struktur tubuh
Coelenterata lebih kompleks dibanding porifera. Dalam daur hidupnya mempunyai
bentuk tubuh sebagai polip dan medusa. Mulut memiliki tentakel, pada tentakel
terdapat alat penyengat. Contoh: Chrysaora fruttescena (ubur-ubur).
3. Nemathelminthes (Cacing gilig) Bentuk tubuh
gilig/silindris, memiliki rongga tubuh tapi tidak sejati. Permukaan tubuh
dilapisi kutikula, memiliki sistem pencernaan ya ng lengkap. Hidup bebas atau
sebagai parasit. Contoh: Ascaris lumbricoides (cacing perut).
4. Annelida (Cacing gelang) Tubuh bersegmen dan
bulat, sistem pencernaan sudah lengkap. Sebagian besar hidup bebas, ada yang
sebagai parasit. Contoh: Lumbricus terrestris (cacing tanah).
5. Mollusca (Hewan bertubuh lunak) Mollusca
merupakan kelompok hewan yang bertubuh lunak, tubuh di lindungi cangkang, ada
pula yang tidak bercangkang. Ukuran bervariasi. Hidup di perairan laut, air
tawar, ataupun darat. Contoh: Achatina fulica (bekicot).
6. Arthropoda (Hewan berbuku-buku) Memiliki kaki
beruas-ruas, tubuh dapat dibedakan antara kepala, dada, da n perut. Mempunyai
rangka luar yang keras (kutikula). Hidup bebas, parasit, simbiosis. Contoh:
Pardosa amenata (jenis laba-laba).
7. Echinodermata (Hewan berkulit duri) Struktur
tubuh simetri radial, seperti bintang, bulat, pipih. Permukaan tubuh umumnya
berkulit duri. Bergerak menggunakan kaki ambulakral. Hidup bebas atau di
perairan laut. Contoh: Acanthaster sp (bintang laut).
b.
Vertebrata
Kelompok hewan ini
memiliki tulang belakang, rangka dalam, rongga tubuh, sistem pernapasan,
pencernaan, peredaran darah, ekskren, saraf, alat reproduksi terdiri dari
kelamin jantan dan betina. Vertebrata terdiri atas:
1.
Pisces
(ikan).
2.
Amphibia,
contoh: katak
3.
Reptilian,
contoh : buaya.
4.
Aves
(burung).
5.
Mamalia,
contoh : kera.